Pernahkah Anda mendengar tentang istilah ekstrapolasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekstrapolasi adalah perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang tersedia itu.
Esktrapolasi berkaitan dengan bidang statistik dan penelitian. Mengutip laman Eurostat, ekstrapolasi merupakan teknik statistik yang bertujuan untuk menyimpulkan hal-hal yang tidak diketahui dari yang diketahui. Seperti mencoba memprediksi data masa depan dengan mengandalkan data historis.
Apa Itu Ekstrapolasi?
Melansir Research Connections, ekstrapolasi yaitu memprediksi nilai titik data yang tidak diketahui dengan memproyeksikan di luar rentang titik data yang diketahui.
Atau dapat pula diartikan mengacu pada memperkirakan nilai yang tidak diketahui berdasarkan perluasan rangkaian nilai atau fakta yang diketahui. Pun berarti menyimpulkan sesuatu yang tidak dinyatakan secara eksplisit dari informasi yang ada.
Adapun contoh dari ekstrapolasi yaitu memperkirakan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan mengamati nilai-nilai masa lalu selama periode waktu tertentu.
Bisa juga memperkirakan harga mobil tergatung pada tren perubahan harga selama 5 tahun terakhir, dan beragam contoh lainnya.
Baca juga: Tabulasi Silang: Definisi, Manfaat, hingga Contoh
Perbedaan Ekstrapolasi dengan Interpolasi
Selain ekstrapolasi, ada pula yang disebut interpolasi. Interpolasi adalah tindakan memperkirakan suatu nilai dalam dua nilai yang diketahui yang ada dalam suatu urutan nilai.
Keduanya merupakan metode yang berguna untuk menentukan atau memperkirakan nilai hipotesis untuk variabel yang tidak diketahui berdasarkan pengamatan pada titik data lain.
Biasanya sulit untuk membedakan metode-metode ini dan memahami perbedaannya satu sama lain. Namun, ada salah satu cara termudah untuk memahami perbedaan keduanya, yaitu dari prefiks atau imbuhan pada bagian awal kata.
“Ekstra” mengacu pada sebagai tambahan, sedangkan “inter” mengacu pada di antara. Jadi, ekstrapolasi menunjukkan pengguna sedang mencari nilai selain nilai yang sudah ada. Sementara interpolasi berarti ingin menentukan nilai baru di antara nilai yang sudah ada.
Interpolasi | Ekstrapolasi |
Membaca nilai antara dua titik dalam kumpulan data | Memperkirakan nilai yang berada di luar kumpulan data |
Terutama digunakan untuk identifiaksi nilai-nilai masa lalu yang hilang | Memainkan peran utama dalam perkiraan |
Perkiraan catatan kemungkinan besar benar | Nilai perkiraan hanyalah probabilitas sehingga mungkin tidak sepenuhnya benar |
Baca juga: Sensus: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan
Metode Ekstrapolasi Umum
Melansir situs Techtarget, terdapat tiga metode ekstrapolasi yang paling umum digunakan, yakni:
1. Ekstrapolasi Linier
Melibatkan penggunaan fungsi linier dan menggambar garis lurus untuk memprediksi nilai di luar kumpulan data.
2. Ekstrapolasi Polinomial
Dalam metode ini, nilai pada suatu grafik ditentukan dengan bentuk dan fungsi polinomial.
3. Ekstrapolasi Kerucut
Melibatkan penentuan nilai yang tidak diketahui menggunakan bagian berbentuk kerucut dengan data yang diketahui.
***
Ekstrapolasi dapat menjadi alat berharga untuk menggali wawasan lebih dalam dari data, termasuk data yang dikumpulan melalui survei online.
Dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat lebih percaya diri membuat peramalan dan keputusan berdasarkan informasi yang relevan dan up-to-date.
Ekstrapolasi melalui platform survei online Poplite by Populix dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang tren dan preferensi yang terus berubah, memungkinkan kita untuk terus berkembang dan berinovasi. Pada akhirnya dapat membawa dampak positif pada pengambilan keputusan yang strategis.
Baca juga: Structural Equation Modeling: Definisi serta Jenisnya