Apa itu Market Share? Pengertian, Fungsi, Jenis, & Rumusnya
Populix

Apa itu Market Share? Pengertian, Fungsi, Jenis, & Rumusnya

1 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Market share adalah salah satu aspek yang cukup penting bagi perusahaan. Sederhananya, ini merupakan tingkat persentase dari total penjualan suatu industri.

Besarnya persentase market share sebuah perusahaan biasanya menjadi tolok ukur keberhasilan bisnis atau strategi pemasaran.

Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menghitung market share? Nah, artikel berikut akan membahas secara tuntas mulai dari pengertian market share hingga rumusnya. Yuk simak!

Apa itu Market Share?

Apa itu market share? Market share artinya pangsa pasar yaitu besaran persentase dari keseluruhan penjualan dalam industri yang dihasilkan oleh perusahaan.

Adapun arti market share bagi bisnis adalah memberikan informasi tentang ukuran perusahaan terkait pasar maupun persaingan.

Di dalam suatu bidang industri, terdapat beberapa perusahaan yang menawarkan barang serupa dengan kualitas berbeda.

Tentunya, setiap perusahaan ingin brand produknya memiliki penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor.

Dalam kondisi persaingan tersebut, market share adalah kemampuan setiap perusahaan untuk menguasai persentase konsumen di pasar.

Dari gambaran ini, dapat dipahami bahwa market share adalah kondisi persaingan kekuasaan atas konsumen di suatu bidang industri.

Jenis-Jenis Market Share

Market share dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni absolut dan relatif. Adapun penjelasan atas jenis-jenis market share adalah sebagai berikut:

1. Market Share Absolut 

Market share absolut atau mutlak berarti suatu perusahaan memiliki andil yang tetap pada jumlah nilai penjualan.

Contoh market share jenis ini, misalnya jika total penjualan pakaian di sebuah kota setiap periodenya adalah 100. 

Sementara, Perusahaan X hanya mampu menjual 20 buah, maka besarnya market share adalah 20% dari total keseluruhan nilai penjualan.

2. Market Share Relatif 

Jika jenis market share absolut menilai proporsi perusahaan terhadap jumlah penjualan, maka market share relatif justru menjadikan total tersebut sebagai acuan.

Dalam hal ini, penjualan tersebut adalah hasil milik kompetitor. Contoh market share jenis relatif, misalnya Perusahaan X berhasil menjual 15 pakaian dari total 100.

Sementara, Perusahaan Y, yaitu kompetitor dapat menjual 85 pakaian dari total 100.

Maka, dapat dilihat bahwa market share perusahaan X adalah senilai 17% atau 15 dari 85 pakaian kompetitor.

Baca juga: 10 Cara Mengembangkan Usaha agar Menang dalam Persaingan

Fungsi Market Share

Market share memiliki fungsi-fungsi penting bagi jalannya bisnis. Adapun beberapa fungsi dari market share adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Brand Positioning

Fungsi pertama dari market share adalah untuk mengetahui brand positioning atau posisi brand maupun perusahaan di benak konsumen.

Manfaat dari mengetahui hal ini bagi perusahaan adalah bisa membantu menentukan strategi penjualan di masa mendatang.

Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan upaya yang mendorong bisnisnya untuk menjadi pemimpin pasar.

2. Indikator Keberhasilan Bisnis

Fungsi berikutnya dari market share adalah dapat dijadikan indikator keberhasilan suatu bisnis.

Semakin besar market share yang dikuasai oleh suatu perusahaan, maka tingkat keberhasilan bisnisnya juga tinggi.

Sebaliknya, jika market share mengalami penurunan, artinya strategi bisnis yang diterapkan belum efektif.

Perusahaan harus menjaga tren market share yang positif karena perubahan bisnis dapat terjadi kapan saja.

Apabila trennya menunjukkan penurunan, perusahaan dapat segera melakukan evaluasi, contohnya dengan memperbaiki strategi bisnis.

3. Tolok Ukur Keuntungan Perusahaan

Fungsi lainnya dari market share adalah menjadi tolok ukur dalam mengetahui keuntungan bisnis. 

Dengan menghitung market share berdasarkan nilai pendapatan, perusahaan dapat mengetahui seperti apa prospek bisnisnya di masa depan.

Hal ini dapat dianalisis dengan membandingkan market share beberapa periode dan melihat pergerakan kurvanya.

Dari analisis tersebut bisa didapatkan gambaran apakan tren keuntungan bisnis suatu perusahaan mengalami peningkatan atau malah penurunan.

Jika dalam beberapa periode kondisi market share stabil, maka ini dapat dijadikan bahan perancangan skenario keuntungan di waktu mendatang.

Data yang diperoleh tersebut juga bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam pengembangan bisnis. 

Sebagai contoh, yaitu untuk ekspansi, pembukaan cabang, akuisisi, hingga mencari investor.

Baca juga: Scale Up: Pengertian, Ciri dan Cara Tingkatkan Bisnis Startup

Rumus & Cara Menghitung Market Share

Dari pengertian market share sendiri, bisa diketahui bahwa hal ini berkaitan dengan persentase atau nilai. 

Oleh karena itu,  terdapat rumus market share yang bisa digunakan untuk membantu dalam perhitungannya.

Untuk menghitung market share, maka perlu menentukan dulu periode yang ingin diambil serta jumlah penjualan perusahaan dan industrinya di waktu tersebut.

Adapun cara menghitung market share adalah sebagai berikut:

Market Share = (Pendapatan Perusahaan : Total Pendapatan Industri) x 100% 

Contoh cara menghitung market share adalah sebagai berikut:

Pendapatan penjualan Perusahaan X selama tahun 2021 adalah Rp50.000.000. Total pendapatan industri di periode yang sama adalah Rp 300.000.000.

Maka, cara menghitung market share Perusahaan X, yaitu: 

Market Share Perusahaan X = (Rp 50.000.000 : Rp 300.000.000) X 100% = 16,67%

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Perusahaan X berhasil menguasai 16,67% market share dalam bidang industrinya.

Tips Meningkatkan Market Share

Setelah mengetahui cara menghitung market share, maka selanjutnya Anda perlu memahami bagaimana tips meningkatkan nilainya.

Adapun tips dalam meningkatkan market share adalah sebagai berikut:

1. Lakukan Ekspansi

Ekspansi bisnis dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dengan akuisisi, merger merek, maupun penggabungan dua atau lebih perusahaan.

Dalam merger, perusahaan yang lebih mendominasi memiliki kekuatan untuk membawa kesuksesan bagi mereknya. Sedangkan pada akuisisi, perusahaan yang potensial dapat dibeli.

2. Kembangkan Produk

Pengembangan produk adalah aktivitas penting yang harus dilakukan oleh perusahaan jika ingin menyasar segmentasi pasar lebih luas. 

Sebaiknya, dalam kegiatan ini, lakukan riset pasar terlebih dahulu agar mengetahui seperti apa preferensi konsumen terhadap suatu produk.

3. Perbarui Strategi Bisnis

Apabila terdapat kendala di perusahaan, baik itu sifatnya internal maupun eksternal, cobalah untuk mengatur ulang strategi. 

Suatu perusahaan bisa memperkuat posisinya dengan menyusun strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan. 

Melalui strategi yang disusun dengan berorientasikan pada tujuan perusahaan, maka kestabilan bisnis bisa tetap terjaga.

Dari uraian di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa market share adalah aspek penting yang perlu Anda perhatikan ketika menjalankan bisnis.

Pasalnya, besaran market share yang perusahaan Anda miliki akan menggambarkan bagaimana kondisi bisnis di pasaran.

Maka dari itu, Anda disarankan untuk selalu memperbarui strategi bisnis agar dapat menyesuaikan permintaan pasar yang begitu dinamis, salah satunya dengan melakukan riset.

Dalam hal ini, Poplite by Populix adalah solusinya. Poplite adalah platform survei online yang dapat membantu Anda membuat riset pasar dengan mudah dan cepat.
Dengan lebih dari 300.000 responden berkualitas yang dapat dipilih sesuai target pasar bisnis Anda Poplite bisa memberikan data-data akurat dan tentunya relevan dengan kebutuhan bisnis.

Tunggu apalagi? Yuk maksimalkan potensi bisnis #DenganData bersama Poplite!

Baca juga: 9 Langkah Melakukan Riset Pasar, Para Pebisnis Wajib Tahu!

Tags:
Artikel Terkait
5 Cara Membuat Podcast untuk Pemula agar Menarik dan Praktis
Podcast bisa menjadi langkah awal jika Anda tertarik dalam dunia penyiaran. Lalu bagaimana jika ingin memulai sebuah podcast hasil karya Anda sendiri? Simak ulasan mengenai cara membuat podcast sampai mendistribusikannya di platform Spotify berikut! Cara Membuat Podcast Sebelumnya, apa itu podcast? Podcast adalah siaran berbentuk rekaman suara oleh seorang host (orang yang melakukan siaran) yang […]
Hustle Culture: Definisi, Penyebab, hingga Dampak Negatifnya
Bagi Anda yang ‘gila kerja’ atau biasa juga dikenal sebagai workaholic, tanpa disadari sebenarnya telah terjebak dalam situasi hustle culture selama ini. Apa itu hustle culture? Sederhananya, hustle culture adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terus bekerja agar bisa mencapai kesuksesan sehingga mengorbankan waktu istirahatnya. Nah, apa mungkin Anda tengah mengalaminya? Bukan lagi […]
Instrumen Penelitian: Definisi, Karakteristik, Contoh
Dalam proses penelitian ada yang disebut instrumen penelitian. Menurut penjelasan dalam publikasi Columbia University, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data yang terkait dengan penelitian Anda. Instrumen penelitian biasanya ditentukan oleh peneliti dan terikat pada metodologi penelitian. Instrumen penelitian dapat berupa wawancara, tes, survei, atau daftar periksa. Apa Itu Instrumen […]